Survei Pemilu dan Maketing Politik Jakarta
Survei Pemilu dan Maketing Politik Jakarta | LSN, Pemilu sangat erat kaitannya dengan marketing politik. Pada dasarnya strategi promosi calon kandidat atau parpol tidak terlepas dari pemasaran atau marketing politik. Marketing politik sangat perlu bagi kandidat atau parpol sebagai sarana untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat melalui komunikasi politik.
Konsep political marketing sangat berguna untuk menyukseskan partai politik atau kandidat dalam segala aktivitas politik. Ketika marketing politik bisa efektif tentu saja bisa mendongkrak tingkat elektabilitas kandidat dan parpol dalam pemilu. Apa lagi sebentar lagi memasuki pesta demokrasi Pemilu 2024. Masing-masing kandidat dan parpol pastinya memiliki strategi marketing sendiri dalam memenangkan kontestasi politik 2024.
Survei Pemilu dan Maketing Politik Jakarta
LSN sebagai lembaga survei terpercaya, teraktual, dan terdepan di Indonesia, memainkan perannya dalam survei isu-isu politik seperti Pemilu. LSN mengadakan survei secara rutin yang mengarah pada isu pemilu 2024 dan marketing politik dari masing-masing kandidat atau parpol.
Momen Pemilu 2024 akan diwarnai dengan momen yang paling ditunggu-tunggu oleh masyarakat Indonesia yaitu pemilu presiden dan legislatif. Masing-masing parpol akan bersaing dalam mengusung calon presiden dan calon anggota legislatif hingga bisa menembus kursi DPRD, DPD, hingga DPR RI. Tentu saja, fungsi marketing politik sangat dibutuhkan untuk memenangkan pemilu. Pemasaran atau marketing politik bisa dilakukan oleh siapa saja termasuk partai politik. Di sini LSN akan selalu update dengan hasil survei Pemilu dan Marketing Politik Jakarta. Kami akan melakukan survei pemilu dan marketing politik terbaru dengan pengambilan populasi sampel seluruh Indonesia dalam kurun waktu tertentu.
Marketing Politik
Marketing politik merupakan salah satu metode yang memfasilitasi individu atau partai politik dalam memasarkan isu politik, ideologi politik, gagasan politik, program kerja partai kepada masyarakat. Konsep marketing politik berupa proses demokrasi yang mengizinkan partai politik merebut hati pemilih dalam pemilu yang demokratis. Contoh penerapan marketing politik dalam pemilu adalah kampanye politik.
Ada banyak yang mendukung kesuksesan jalannya kampanye politik, salah satunya adalah popularitas kandidat. Biasanya parpol besar di Indonesa memanfaatkan jasa konsultan marketing politik dalam membantu pemilihan media komunikasi politik yang sesuai. Ada banyak pilihan media yang digunakan untuk kampanye politik salah satunya pengguan media televisi. Media televisi bisa berupa alat yang cukup efektif untuk memperkenalkan kandidat dan meningkatkan popularitas kandidat atau parpol secara efektif. Terkadang tingkat pendidikan masyakat juga perlu diperhatikan, masyarakat yang berpendidikan tinggi cenderung kemungkinan kurang suka dengan pesan-pesan yang menonjolkan kandidat atau parpil. Apa lagi dengan black campaign yang kurang efektif dalam strategi marketing politik.
Marketing politik yang paling familiar adalah soft campaign aksi sosial. Kegiatan aksi sosial bisa berupa kegiatan perbaikan/renovasi sekolah, layanan kesehatan, pembangunan infrastruktur masyarakat, langkah soft campaign cukup efektif dan ampuh. Apa lagi banyak parpol yang ingin meraih dukungan suara dalam waktu singkat. Aktivitas marketing politik memang memerlukan biaya yang banyak. Terkadang parpol yang keuangannya lemah lebih memilih jalan pemasaran gradual dengan mempertahankan basis pemilih melalui aksi nyata berupa program kerja ketika kampanye. Hal ini bertujuan untuk memperoleh simpatisan baru agar bergabung sehingga track record parpol semakin kuat untuk mewujudkan program-program secara nyata.
Proses Marketing Politik
Ada beberapa tahapan dalam marketing politik, yaitu:
-
Segmentation
Segmentation merupakan upaya identifikasi dan pemetaan struktur dan karakteristik masyarakat. Variabel dalam segmentasi meliputi segmentasi demografis, geografis, psikografis, tingkah laku, sosial budaya. Segmentasi politik perlu memperhitungkan keberadaan kelompok masyarakat yang hendak dipengaruhi. Kelompok masyarakat yang berbeda-beda juga menuntut dilakukan pendekatan strategi yang berbeda pula.
-
Targetting
Setelah identifikasi terhadap peluang segmen pasar, kemudian pemutusan segmen mana yang menjadi target. Target untuk perolehan suara nantinya perlu penetapan karena keterbatasan sumberdaya dan keuangan. Pada tahan targetting perlu membuat standar dan pengukuran jumlah dan besaran potensi pemilih. Kelompok pemilih yang memiliki kuantitas besar bisa menjadi target utama yang perlu diolah. Hal yang menjadi perhatian dalam menentukan target utama adalah efek langsung perolehan suara pemilihan dan efek pengganda. Hasil dari targetting nantinya akan menjadi acuan dan tolak ukur kandidat dalam melakukan positioning politik.
-
Positioning
Positioning merupakan keseluruhan aktivitas yang bertujuan agar masyarakat mampu membedakan antara institusi politik yang satu dengan yang lainnya. Output dari proses ini adalah mampu menimbulkan kesan khusus dalam masyarakat. Dengan begitu, masyarakat mampu membedakan antara satu kandidat dengan kandidat yang lainnya, terkait produk, image, pesan, program kerja, serta identitas para kontestan.
Dengan menggunakan proses segmentasi, targeting, dan positioning politik, tim pemenangan dapat menentukan strategi kampanye. Pemilihan model kampanye perlu secara matang, tentu saja dengan pemilihan model kampaye yang mampu menonjolkan image atau citra yang tertanam dalam individu secara kuat. Strategi segmentasi, targeting, dan positioning politik perlu secara matang oleh tim pemenang sehingga mampu memberikan konstribusi positif dalam memunculkan pandangan citra masyarakat. Hasil akhir dari segmentasi, targeting, dan positioning politik adalah untuk memperlancar jalan kemenangan parpol dalam pemilu. Hal ini bisa dengan penanaman image positif individu atau parpol.